Selasa, 17 Mei 2011

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI PILIHAN DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI PILIHAN
DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah
Landasan Teknologi Pendidikan MTP-515




Oleh : KELOMPOK  8


         ANI MUHARYANI      NIM : 55 2010 0251
         EUIS KARWATI       NIM : 55 2010 0242
        




PROGRAM MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AS-SYAFI’IYAH
JAKARTA
2011



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabi’in dan tabi’at dan sampai kepada kita selaku umatnya.
Tak lupa saya haturkan terima kasih kepada yang terhormat Bapak  Dosen mata kuliah Landasan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan tugas kepada kami harus lebih giat lagi dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Tak lupa kepada semua sahabat-sahabat yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga dapat terselesaikan makalah ini.
Bahasan makalah ini mencakup lima kata kunci yaitu : pengertian media, pembelajaran, media pembelajaran, strategi dan strategi pembelajaran.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penjelasannya bahkan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mohon kepada bapak Dosen atau sahabat-sahabat dan siapa saja yang dapat memberikan arahan dan bimbingan untuk penulisan selanjutnya.



Cianjur,   April 2011.
Penulis








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................... ............. ii

BAB I       PENDAHULUAN
A. .. Latar Belakang....................................................... 1
B. .. Tujuan Penulisan..................................................... 2

BAB II      KAJIAN TEORI
A. .. Media Pembelajaran............................................... 3
B. .. Strategi Pembelajaran.............................................. 6

BAB III    PEMBAHASAN........................................................... 8

BAB  IV   KESIMPULAN............................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 13
















BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Seperti telah kita pahami bahwa tugas utama guru ialah mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan atau kompetensi tersebut telah dirumuskan dalam kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana melaksanakannya di dalam proses belajar mengajar atau proses pembelajaran agar tujuan atau kompetensi yang diharapkan tercapai. Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih dan menggunakan media dan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran.
Selain itu tingkat keefektifan pembelajaran di sekolah dasar salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan guru menerapkan asas kekonkretan dalam mengelola proses pembelajaran. Maksudnya, guru harus mampu menjadikan apa yang diajarkannya sebagai sesuatu yang konkret (nyata) sehingga mudah dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan siswa usia sekolah dasar yang masih berada pada masa konkret. Untuk mewujudkan asas kekonkretan dalam pembelajaran di sekolah dasar dibutuhkan adanya media pembelajaran yang tepat.
Untuk itu judul dari makalah ini adalah “Media Pembelajaran sebagai pilihan dalam Strategi Pembelajaran” dan yang menjadi bahasannya adalah berbagai hal yang terkait dengan pengembangan media pembelajaran dalam proses pembelajaran yang menunjang strategi pembelajaran yang efektif di Sekolah Dasar.




B.        Tujuan Penulisan
Tujuan secara khusus penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Landasan Teknologi Pendidikan dengan kode MTP-515. Sedangkan tujuan secara umum untuk mengungkap mengenai media pembelajaran sebagai pilihan dalam strategi pembelajaran sehingga kami mendapat gambaran yang jelas dan lebih memahaminya yang akhirnya dapat kita terapkan dalam proses belajar mengajar sehari-hari sesuai dengan profesi yang kita jalani.























BAB II
KAJIAN TEORI

A.       Media Pembelajaran
Menurut Heinich, dkk. (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”yang secara harfiah berarti “perantara”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini, seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai, media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode (methods) dalam proses pembelajaran yang digambarkan sebagai berikut.





                                             Metode

Gambar 1
Hubungan Media dengan Pesan dan Metode Pembelajaran

Bagan di atas menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran itu terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh guru kepada siswa melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode.
Selain pengertian media yang telah diuraikan di atas, masih terdapat pengertian lain yang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini.

1.      Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan Pembelajaran (Schramm,1977)
2.      Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku,  film, video, slide, dan sebagainya (Briggs, 1977)
3.      Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar,   termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).

Dari beberapa pengertian diatas maka sudah dapat diperkirakan pentingnya peranan media dalam suatu proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran itu sendiri pada hakikatnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi, biasanya guru berperan sebagai komunikator (communicator) yang bertugas menyampaikan pesan/bahan ajar (messages) kepada siswa. Siswa dalam hal ini bertindak sebagai penerima pesan (communicant). Agar pesan atau bahan ajar yang disampaikan guru dapat diterima oleh siswa maka diperlukan wahana penyalur pesan, yaitu media pembelajaran. Apabila proses tersebut divisualisasikan akan tampak pada.




Gambar 2
Gambar 2.  Proses Komunikasi dalam Pembelajaran

Dalam sistem pembelajaran modern saat ini, siswa tidak hanya berperan sebagai komunikan atau penerima pesan, bisa saja siswa bertindak sebagai komunikator atau penyampai pesan. Dalam kondisi seperti itu maka terjadi apa yang disebut dengan komunikasi dua arah (two way traffic communicattion) bahkan komunikasi banyak arah (multy way traffic communication). Dalam bentuk komunikasi pembelajaran manapun sangat dibutuhkan peran media untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan/kompetensi. Artinya, proses pembelajaran tersebut akan terjadi apabila ada komunikasi antara penerima pesan dengan sumber/ penyalur pesan lewat media tersebut. Menurut Berlo (1960), komunikasi tersebut akan efektif jika ditandai dengan adanya area of experience atau daerah pengalaman yang sama antara penyalur pesan dengan penerima pesan.
Gambar 3 memperlihatkan kepada kita bahwa media pembelajaran (M) dapat memperluas area of experience guru (G) sebagai sumber atau penyalur pesan dan siswa (S) sebagai penerima pesan. Daerah pengalaman atau area of experience pada gambar tersebut ditandai dengan bagian yang di arsir. Semakin meluas/melebar daerah pengalaman tersebut atau semakin mendekati kesamaan maka komunikasi pembelajaran semakin efektif. Namun, proses komunikasi tersebut baru terjadi setelah adanya reaksi atau balikan (B), dalam hal ini penerima pesan berubah fungsinya menjadi sumber pesan.
Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (message/software). Dengan demikian, perlu sekali Anda perhatikan bahwa media pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut.
Coba Anda perhatikan Gambar 4 berikut ini.




                                                         Gambar 4.
                                          Unsur-unsur Media Pembelajaran

Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan yang digunakan menyajikan pesan/bahan ajar tersebut. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya perhatikan contoh sederhana berikut ini.
Pesawat televisi yang tidak mengandung pesan/bahan ajar belum bisa disebut media pembelajaran, itu hanya peralatan saja atau perangkat keras saja. Agar dapat disebut sebagai media pembelajaran maka pesawat televisi tersebut harus mengandung informasi atau pesan atau bahan ajar yang akan disampaikan. Ada pengecualian, apabila Anda menggunakan pesawat televisi sebagai alat peraga untuk menerangkan tentang komponen-komponen yang ada dalam pesawat televisi dan cara kerjanya maka pesawat televisi yang anda gunakan tersebut dapat berfungsi sebagai media pembelajaran.

B.        Strategi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “intruction” yang dalam. Bahasa Yunani disebut intructus atau “intrruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti intruksional adalah menyampaikan pikiran, atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih mengarah kepada guru sebagai pelaku perubahan.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar (BSNP, 2006: 16).
Dalam pengertian lain, Pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajaran (instruksional) adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu (Miarso, 2004: 528) Jadi inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik.
Strategi adalah ; a) ilmu siasat perang; b) siasat perang; c) bahasa pembicaraan akal (tipu muslihat) untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu (Moeliono, 1988: 859).  Maka strategi identik dengan teknik, siasat berperang, namun apabila digabungkan dengan kata pembelajaran (startegi pembelajaran) dapat dipahami sebagai suatu cara atau seperangkat cara atau teknik yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau peserta didik dalam melakukan upaya terjadinya suatu perubahan tingkah laku atau sikap. Oleh karena itu, strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp,1995).
Di sisi lain, strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegitan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran yang dijabarkan dari pandangan falsafah dan atau teori belajar tertentu (Miarso;2004:530).
Menurut Joni (1992/1993) bahwa strategi adalah ilmu atau kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Joni (1992/1993) juga mengemukakan bahwa yang menjadi acuan utama dalam penentuan strategi pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, segala kegiatan pembelajaran yang dilakukan yang tidak berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran tidak dapat dikategorikan sebagai strategi pembelajaran.


BAB III
PEMBAHASAN

Ketika saya melakuan supervisi ke tiap kelas di sekolah yang saya pimpin, dalam suatu kelas, seorang guru laki-laki menunjukan sebuah gambar berukuran poster dihadapan murid-muridnya. Gambar tersebut adalah tentang peristiwa tawuran antar pelajar. Di dalamnya tampak seorang anak terkapar berlumuran darah karena terkena lemparan batu sementara teman-temannya yang lain sedang baku hantam dengan anak-anak dari sekolah lain. Pak guru menuturkan peristiwa tawuran dan akibat-akibatnya yang merugikan, sambil memperlihatkan gambar tersebut di depan murid-muridnya. Anak-anak memperhatikan dengan seksama gambar tersebut seolah hanyut dalam cerita pak guru. Mereka bukan hanya mendengar cerita, tetapi seakan-akan merasakan penderitaan anak yang terkapar tadi.
Di kelas lain, seorang guru wanita menunjukkan sebuah gambar berbagai aneka hewan berdasarkan proses perkembangbiaknya. Gambar tersebut berukuran sebesar poster. Tampaknya ia mengambil gambar-gambarnya dari majalah dan menempelkannya pada sebuah karton. Ia ingin memperlihatkan kepada murid-muridnya berbagai macam hewan berdasarkan perkembangbiakannya yang tengah mereka pelajari. Dengan melihat gambar tersebut, anak-anak tidak hanya membayangkan apa yang dijelaskan bu guru, tetapi mereka dapat langsung melihat objeknya melihat gambar. Hal ini akan menghindarkan kesalahan persepsi pada murid-murid.
Di hari yang lain seorang guru merancang pembelajarannya sebagai berikut.

Tujuan Pembelajarnnya   : “Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup”
Bahan Pelajaran               : Konsep Makhluk Hidup.
Rumusan Konsep            : Makhluk hidup adalah makhluk yang memerlukan  
                                            makanan, bergerak, tumbuh, berkembangbiak, dan
                                            bernafas. 

Proses Pembelajaran   :
a.     Mula-mula guru menuliskan rumusan konsep tersebut di papan tulis.
b.     Siswa diminta mengindentifikasi atribut-atributnya, yaitu memerlukan makan, bergerak, tumbuh, berkembangbiak, dan bernafas. Setiap atribut yang 
        dikemukakaan siswa ditulis di papan tulis (di bawah rumusan konsep).
c.     Siswa diminta menjelaskan tiap atribut dengan menggunakan berbagai contoh. Guru melengkapi atau menjelaskan lebih jauh pendapat siswa dengan
        menggunakan media pembelajaran.
d.    Lalu siswa diminta mengidentifikasikan jenis-jenis makhluk hidup dan atribut-atributnya.
Dan di akhir pembelajaran setelah melakukan evaluasi ternyata tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai.
Adapun di kelas yang lain seorang guru sedang melakukan proses pembelajaran dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
a.          Siswa diminta untuk mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitarnya.
b.         Siswa diminta untuk menuliskan nama benda-benda tersebut di papan tulis sesuai dengan wujud benda.
c.          Siswa diminta untuk mengelompokkan benda-benda tersebut ke dalam kelompok benda padat, cair, dan gas. Apabila ada siswa yang salah dalam mengelompokkan benda-benda tersebut, guru dapat meminta siswa lain untuk membetulkannya.
d.         Siswa diminta untuk menuliskan jenis-jenis wujud benda.

Lain lagi dengan guru di kelas IV beliau mengajarkan mata pelajaran Pengetahuan Sosial dengan rencana pembelajarannya sebagai berikut.

Tujuan Pembelajaran    :    Siswa dapat menguraikan manfaat muka bumi di wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan, pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan peraiaran.
Bahan Pembelajaran     :    Wilayah Negara Indonesia.


Proses Pembelajaran     :   
Sebelum pembelajaran berlangsung, guru telah mempelajari materi pelajaran dari berbagai sumber yang ada, kemudian membuat rangkuman antara lain :
a.          Guru menjelaskan materi pelajaran secara rinci kepada siswa. Pada saat menjelaskan, sebaiknya guru menggunakan alat peraga. Setelah selesai menjelaskan, guru melaksanakan tanya jawab untuk mengetahui pemahaman  siswa terhadap penjelasan yang diberikan.
b.         Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran tersebut.
c.          Siswa diminta mencatat materi pelajaran dan atau mempelajarinya kembali di rumah masing-masing.
Sementara  guru kelas V dalam mengajarkan mata pelajaran Matematika yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran: “Siswa dapat menentukan keliling lingkaran yang telah diketahui garis dengan menggunakan rumus keliling lingkaran”. Materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan tersebut adalah “Rumus mencari Keliling Lingkaran”.
Proses pembelajaran yang terjadi adalah sebagai berikut :
a.         Seorang atau dua orang siswa diminta mengukur keliling sebuah lingkaran yang terbuat dari bambu, yang telah disiapkan guru dan disaksikan oleh teman-teman.
b.         Siswa tersebut diminta menuliskan hasil pengukurannya pada papan tulis (umpamanya 154 cm). Kegiatan seperti ini, jika diperlukan, dapat dilakukan kembali oleh siswa atau kelompok siswa lain (untuk lebih meyakinkan hasilnya).
c.         Siswa atau kelompok siswa lain diminta mengukur garis tengah lingkaran tadi dan menuliskan hasil pengukurannya pada papan tulis (umpamanya: 49 cm). Kegiatan ini pun bila diperlukan dapat dilakukan kembali oleh siswa atau kelompok siswa lain.
d.        Semua siswa diminta membagi bilangan 154 dengan bilangan 49. Hasil yang diperoleh adalah 3,14. Dengan demikian siswa menemukan rumus mencari keliling lingkaran ialah :
e.         Siswa diberi tugas menentukan keliling sebuah lingkaran yang lain yang telah  diketahui garis tengahnya (umpamanya : 14 cm).
Dari contoh tersebut siswa tidak hanya dapat menentukan keliling lingkaran yang telah diketahui garis tengahnya, tetapi juga mereka memahami betul mengapa rumus mencari keliling lingkaran = . Hal ini dapat terjadi karena siswa sendiri yang “menemukannya” bukan “disuapi” oleh guru.
Dari beberapa ilustrasi suasana belajar di atas, menunjukkan kepada kita bahwa media dapat membantu proses belajar mengajar. Pada ilustrasi pertama, perasaan anak-anak ikut hanyut dalam cerita pak guru mengenai penderitaan seorang anak korban tawuran. Jadi, dalam hal ini gambar dapat mempengaruhi perasaan bagi yang melihatnya apalagi ditambah cerita tentang gambar tersebut. Pada ilustrasi kedua anak-anak dapat melihat contoh konkret dari apa yang dijelaskan bu guru mengenai bermacam-macam hewan berdasarkan perkembangbiakannya. Dengan demikian gambar seolah-olah dapat mewakili benda yang sebenarnya. Begitu juga pada ilustrasi lainnya dengan Media Pembelajaran sebagai pilihan dalam Strategi Pembelajaran tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan menyenangkan bagi siswa.
Dari ilustrasi di atas kita juga dapat pelajari bahwa media walaupun berupa gambar dapat dibuat dengan berbagai macam-macam cara, tergantung dari kebutuhan dan kreativitas guru sebagai pilihan dalam strategi pembelajaran.
Dari ilustrasi tadi juga jelas terlihat fungsi utama media pembelajaran, yaitu sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan fungsi itu, media pembelajaran harus dijadikan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran itu sendiri. Dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan bahan ajar, tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekadar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata. Fungsi lain yaitu untuk mempercepat proses belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan mengurangi verbalisme (salah penafsiran).

BAB  IV
KESIMPULAN

Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran (messages) yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya.
Pemahaman terhadap konsep media pembelajaran tidak terbatas hanya kepada peralatan (hardware), tetapi yang lebih utama yaitu pesan atau informasi (software) yang disajikan melalui peralatan tersebut. Dengan demikian, konsep media pembelajaran itu mengandung pengertian adanya peralatan dan pesan yang disampaikannya dalam satu kesatuan yang utuh.
Fungsi utama media pembelajaran, yaitu sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan fungsi itu, media pembelajaran harus dijadikan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran itu sendiri. Dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan bahan ajar, tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekadar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata. Fungsi lain yaitu untuk mempercepat proses belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan mengurangi verbalisme (salah penafsiran).








DAFTAR PUSTAKA

Miarso,         Yusufhadi. (2004). Menyemai benih Teknologi Pendidikan. Jakarta Pustekkom Diknas bekerjasama dengan Kencana

Bambang      Warsita. (2008). Teknologi Pembelajaran dan aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Nana  Sudjana dan  Ahmad  Rifai. (1990). Media Pengajaran. Bandung:  Sinar Baru.

Oemar  Hamalik. (1986). Media Pendidikan. Bandung: Alumni.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

TEKNIK MEMBUAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


   
                                        
MAKALAH


TEKNIK MEMBUAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN  DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Landasan Teknologi Pendidikan MTP-515


                                                       Disusun oleh  :
                                                     
                                                     Ani Muharyani
                                                   NIM 5520100251
   






                                                                      










UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2011


KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirohim , seraya memanjatkan puji dan syukur  kepada  Allah  SWT yang   telah  memberikan   taufik  dan  hidayah – Nya , sehingga  kami  dapat  menyelesaikan makalah   ini    dengan   judul    “   Teknik   Membuat   Perencanaan   Pembelajaran   Dengan Pemanfaatan  Teknologi  Pendidikan  . “  Disusun  dalam  rangka  memenuhi salah satu tugas mata kuliah Landasan Teknologi Pendidikan.
Dalam   pembahasan  makalah  ini  menguraikan  tentang  perencanaan  pembelajaran , pemanfaatan Teknologi pendidikan , dan teknik membuat perencanaan pembelajaran.
Kami  haturkan  terimakasih  kepada  yang  terhormat  bapak   dosen   mata   kuliah Landasan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan tugas , menjadikan  semangat  dan  termotivasi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.
Penulis   menyadari  bahwa  dalam  penyusunan  makalah ini  banyak  kelemahan  dan kekurangannya . Hal ini disebabkan keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh sebab itu  kritik dan saran yang  sifatnya  membangun sangat kami harapkan untuk lebih baik lagi dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Akhirnya  ,  penulis  berharap   semoga   makalah   ini   dapat   bermanfaat   untuk   kemajuan  pendidikan  pada  umumnya  dan  khususnya  pada  diri  penulis  agar  lebih meningkat dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah.


                                                                                                    Cianjur,  Mei 2011






i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................   i
DAFTAR ISI .......................................................................................  ii
BAB I            PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..........................................................  1
B.     Tujuan Penulisan ........................................................  2
BAB II         KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Perencanaan Pembelajaran .........................  3
B.     Pemanfaatan Teknologi Pendidikan ..............................  4
BAB III        PEMBAHASAN ...............................................................  6
BAB IV        KESIMPULAN ................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA  ............................................................................ 11
















ii
                                BAB I
                     PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Perkembangan     teknologi    pendidikan   tampak    berjalan    dengan    pesat ,   namun aplikasinya  dalam  pendidikan  sumber  daya  manusia  masih terbatas.  Masih banyak peluang yang belum dapat dimanfaatkan.                                                             Teknologi   merupakan   bagian   intergal   dalam   setiap   masyarakat. Makin  maju suatu masyarakat makin banyak teknologi  yang  dikembangkan  dan  digunakan. Teknologi    telah   membantu    kita   dalam  berbagai  bidang  kehidupan . Teknologi pendidikan  selalu  dikaitkan   dengan  adanya  peralatan  terutama yang berupa  audio visual   peralatan   ini   hanya   berfungsi   sebagai   alat  bantu  guru  dalam  mengajar.
Salah   satu  masalah  yang  kita  hadapi  adalah  masalah  pembelajaran.  Masalah  ini sangat  kompleks karena meliputi semua unsur atau komponen yang terkait serta pada  semua lapisan kegiatan .
Kondisi  belajar  mengajar  yang  efektif  adalah  adanya  minat  dan  perhatian siswa  dalam  belajar. Minat  memiliki   pengaruh  yang  besar  terhadap  belajar sebab dengan minat  seseorang  akan  melakukan  sesuatu ,  sebaliknya   tanpa   minat   tidak  mungkin    melakukan   sesuatu  .  Minat    siswa    merupakan    faktor    utama   yang menentukan derajat keefektifan  belajar  siswa. Jadi  unsur  efektif   merupakan  faktor   yang    menentukan  keterlibatan   siswa  secara   aktif   dalam    proses  pembelajaran . (  James dalam Usman, 2002 : 27  ).
Perencanaan  pembelajaran  merupakan  suatu   kegiatan   yang   direncanakan   dalam hubungannya     dengan    proses    belajar    mengajar     atau     pembelajaran     untuk mengembangkan evaluasi dan  pemeliharaan  situasi  dengan  pemeliharaan    fasilitas pendidikan guna pencapaiaan tujuan pembelajaran.
Untuk  dapat  belajar secara efektif  dan efisien  perlu memanfaatkan beraneka sumber belajar,  maka disinilah seorang pendidik  perlu  mengembangkan dan  memanfaatkan teknologi pendidikan untuk mendapatkan kemudahan dalam pembelajaran.
Oleh karena itu yang akan menjadi  bahasan  dari  makalah ini  adalah  tentang  “  Teknik  Membuat  Perencanaan  Pembelajaran  Dengan  Memanfaatkan  Teknologi Pendidikan.”
1

B.     TUJUAN PENULISAN

-          Tujuan  secara  khusus  penulisan  makalah  ini  adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Landasan Teknologi pendidikan dengan kode MTP – 515.

-          Tujuan   secara  umum   adalah   diharapkan   guru   untuk   dapat    memanfaatkan    teknologi    pendidikan    dalam    teknik     membuat    perencanaan   pembelajaran sebagai upaya melaksanakan proses pembelajaran guna menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
















2
            BAB II
     KAJIAN  PUSTAKA

A.                PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

          Perencanaan    Pembelajaran     adalah   suatu   dokumen   sosial   yang  disusun berdasarkan  hasil   analisis  sistematis  tentang  perkembangan  peserta  didik  dengan   tujuan  agar pembelajaran lebih efektif  dan  efisien  sesuai dengan tuntutan kebutuhan  peserta didik  dan  masyarakat. Pelaksanaan  pembelajaran   yang   baik   memerlukan   perencanaan  program   yang  baik  pula.  Keberhasilan  belajar  peserta   didik  sangat  ditentukan    oleh     perencanaan     yang    dibuat    guru ,   untuk     itu     penyusunan   perencanaan    pembelajaran   mutlak    dilakukan     oleh    guru     pada    saat     akan   melaksanakan    tugasnya    dalam  membelajarkan  peserta  didik .  Artinya guru tidak akan  dapat   mengajar   dengan   optimal   apabila   tidak   memiliki   persiapan   yang dikembangkan sebelumnya.
Menurut  Majid ( 2006 ),  perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari beberapa sudut pandang berikut :
-          Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi yaitu perencanaan pembelajaran dengan menggunakan teknik-teknik serta penggunaan teknologi yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori konstruktif yang dapat memberikan solusi terhadap problem pengajaran yang timbul dalam dunia pendidikan.
-          Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem adalah menyususn perencanaan pembelajaran dengan menetapkan strategi, model, pendekatan, metode, alat serta sumber dan  prosedur yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan pembelajaran.
-          Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin ilmu, yaitu perencanaan pembelajaran merupakan cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan, pengajaran dan teori-teori yang berkembang serta strategi pengajaran yang dikembangkan dan diimplementasikan dalam perencaan dan pelaksanaan pembelajaran.

3
-          Perencanaan    pembelajaran     sebagai   sebuah   proses ,   yaitu     pengembangan
     pembelajaran secara  sistematik yang   digunakan   secara  khusus atas  dasar  teori       
                 teori   pembelajaran   untuk    menjamin    pembelajaran . Dalam   perencanaan  ini          
                 dilakukan     analisis    kebutuhan    dari    proses    belajar     dengan     alur     yang     
                 sistematik     untuk   mencapai    tujuan    pembelajaran .  Termasuk   di   dalamnya    
                melakukan  evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktivitas -aktivitas pembelajaran.                                                                                               

Hal - hal  yang  harus dipertimbangkan  dalam  pembuatan  perencanaan  pembelajaran  yaitu ; SignifikansiRelevansi, Adaptif.  Feasibilitas, Kepastian  atau  defenitivenesKetelitian atau  psimoniusness,  Waktu,  Monitoring  atau  Pemantauan,  Kesetaraan  dan  Keadilan  Gender.
Berikut definisi tentang perencanaan pembelajaran :
1.      Branch   (  2002  )   Suatu   sistem  yang   berisi   prosedur    untuk    mengembangkan pendidikan dengan cara yang konsisten dan reliable.
2.      Ritchy ilmu yang  merancang  detail  secara  spesipik untuk  pengembangan , evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara  satuan besar dan kecil  persoalan pokok.
3.      Smith  &  ragan  ( 1993 )  Proses  sistematis  dalam  mengartikan  prinsip  belajar  dan pembelajaran ke dalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran.
4.      Zook  ( 2000 )   Proses   berfikir    sistematis   untuk    membantu   pelajar  memahami ( belajar ).

B.     PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
          Teknologi dalam pendidikan mencangkup setiap kemungkinan sarana ( alat ) yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam pendidikan dan latihan.
Ellington ( 1989 ) menyatakan bahwa teknologi dalam pendidikan pada dasarnya adalah apa yang oleh teknologi pendidikan dipopulerkan dengan nama alat bantu pandang dengar.selanjutnya dikembangkan dalam pembelajaran untuk pencapaian tjuan pembelajaran tertentu.
Teknologi dalam pendidikan merupakan perpaduan Aspek Teoritis Dalam pendidikan, Aspek perangkat keras ( Komponen yang saling bergantung tetapi tidak berbeda satu sama lainnya ) dan Aspek perangkat lunak ( berkenaan dengan benda yang dipakai pada perangkat keras).

4
          Penggunaan  teknologi  telah  berjalan  lama  sesuai  perkembangan  dan  aspeknya.
      Eric Hasby membagi revolusi dalam pendidikan menjadi 4 yaitu :
Pertama, saat masyarakat mendiferensiasikan peranan orang dewasa. kedua, digunakannya tulisan sebagai sarana pendidikan, ketiga, sitemukannya mesin cetak dan, keempat, penggunaan teknologi canggih sebagai perkembangan bidang elektronik. Dari apa yang dialami ternyata bahwa terdapat hubungan timbal balik antara teknologi dan pendidikan, hal ini lebih terkhusus lagi dengan teknologi komunikasi.
Kegunaan teknologi dalam pendidikan dinyatakan Komisi Instruksional AS, sebagai berikut :
a.       Meningkatkan produktivitas pendidikan
b.      Memungkinkan pendidikan individual
c.       Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran.
d.      Lebih memantapkan pengajaran
e.       Memungkinkan belajar seketika
f.       Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas dan merata.
Agar penggunaan teknologi dalam pendidikan tepat sasaran, maka pengelola pendidikan   harus  mengetahui  klasifikasi  teknologi  dalam  pendidikan, diantaranya : teknologi tingkat rendah, media audiovisual, format komputer, telekomunikasi dan teknologi lunak.














5
BAB III
                                                           PEMBAHASAN
1.      PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran  dimulai dengan guru menyampaikan tujuan  pelajaran  dan  memotivasi siswa belajar. Perencanaan yang baik  akan  menentukan proses pembelajaran berjalan dengan baik dan  hasil belajar  yang baik juga. Pembelajaran  membutuhkan  beberapa perencanaan  sebagai  tahap  persiapan  untuk kegiatan proses pembelajaran. Hal – hal yang harus disiapkan yaitu :
a)      Menentukan materi dan tujuan pembelajaran.
Seperti halnya pada setiap pelajaran, salah  satu  tugas  perencanaan  utama  bagi guru adalah   memiliki   materi   yang   sesuai   dengan   metode    yang    akan    digunakan.  
b)      Menentukan pendekatan.
c)      Merencanakan waktu.
Waktu    merupakan    faktor    pembatas    yang    disadari   oleh   kebanyakkan   guru. Perencanaan  yang  matang  dapat  membantu  guru  menjadi  lebih  realisstis   tentang persyaratan waktu.
d)     Pembentukan kelompok siswa
Tugas  pembentukan  kelompok  akan bervariasi bergantung kepada tujuan yang ingin dicapai oleh guru dalam suatu pelajaran tertentu.
e)      Menyiapkan perangkat pembelajaran.                                                                 Perangkat  pembelajaran  yang   dimaksud adalah alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran.pada tahap ini juga disiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).
Perencanaan  pembelajaran  memainkan  peran  penting  dalam   memandu   guru untuk     melaksanakan  tugas  sebagai   pendidik  dalam  melayani   kebutuhan   belajar   peserta  didik .  Perencanaan     pembelajaran     juga     dimaksudkan    sebagai   langkah    awal    sebelum    proses   pembelajaran   berlangsung .  Dengan  demikian, maka  perencanaan  pembelajaran   digunakan   sebagai   pedoman   kegiatan   guru   dalam   mengajar   dan pedoman peserta didik dalam kegiatan belajar  yang  disusun  secara sitematis dan logis.
6
 Adapun   perlunya   perencanaan   pembelajaran  ialah  :  (a)   menunjukan    arah   kegiatan ,  (b)  memperkirakan   apa    yang   akan   terjadi  dalam  pembelajaran ,  (c)  menentukan cara terbaik  untuk mencapai tujuan belajar, (d)  menentukan skala prioritas, dan  (e) menentukan alat   pengukur  atau standar untuk mengadakan pengawasan  atau  evaluasi  kinerja,  sasaran, dan kegiatan usahanya.
Manfaat perencanaan pembelajar adalah sebagai berikut :
·         Sebagai    petunjuk    arah    kegiatan     dalam      mencapai     tujuan      pembelajaran.
·         Sebagai  pola  dasar  dalam  mengatur  tugas  dan  wewenang  bagi  setiap  unsur yang terlibat dalam kegiatan.
·         Sebagai     pedoman     kerja ,  baik    unsur   guru    maupun    para     peserta      didik.
·         Sebagai   alat   ukur   efektif   tidaknya   suatu kegiatan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kegiatan tersebut.
·         Untuk   bahan   penyusunan   data   agar   tidak   terjadi   kesenjangan dalam  kegiatan pembelajaran.
·         Untuk menghemat waktu, tenaga, dan alat.  

Sebagai   tenaga  kependidikan  kita  harus  pandai – pandai menarik  perhatian   siswa  dalam pembelajaran  dengan   berbagai   cara  /  teknik   sehingga   apa    yang    diharapkan    dalam pembelajaran  dapat  tercapai  begitu   pula  dengan  persiapan yang telah di rancang, memilih metode yang tepat. Teknik  membuat  rencana pembelajaran yang dikaitkan dengan teknologi pendidikan tidak hanya yang berkaitan    dengan  benda -  benda  elektronik  atau  benda yang canggih / modern  disini  kita  dapat  menggunakan / memanfaatkan benda yang ada di sekitar lingkungan  tentunya  yang  ada  hubungannya  dengan   pembelajaran yang   akan   diberikan kepada peserta didik.Sehingga  peserta   didik  dapat  termotivasi  dan  selalu  ingin  tahu , minat untuk mengetahui sesuatu makin tinggi.
Pengalaman   penulis  di  lapangan , langkah  pertama  yang   dikerjakan   oleh   guru    yaitu  : membuat   Program  Tahunan   kemudian  dituangkan  kepada  Program  Semester , membuat Silabus  Pembelajaran  dan  Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  serta   Kriteria  Ketuntasan Minimal ( KKM ).

7
Di bawah ini cara – cara pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).
Catatan : RPP disusun untuk satu Kompetensi dasar.
1.      Identitas, terdiri dari nama satuan pendidikan, nama sekolah, mata pelajaran, kelas / semester, jumlah pertemuan.
2.      Standar Kompetensi, yang dikutip dari kurikulum, tertuang dalam silabus.
3.      Kompetensi  Dasar,  adalah   sejumlah  kompetensi  yang  memberikan  gambaran bahwa siswa telah mencapai standar kompetensi,
4.      Indikator  merupakan  penanda  pencapaian  kompetensi  dasar  yang ditandai oleh perubahan  perilaku  yang  dapat  diukur  yang  mencangkup  sikap,   pengetahuan, keterampilan.  Dikembangkan  sesuai  dengan  karakteristik  peserta  didik,  satuan pendidikan dan potensi daerah.  Rumusannya menggunakan kata kerja operasional yang terukur dan dapat diobservasi, digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5.      Tujuan    Pembelajaran ,  tuliskan   output   (  hasil  langsung )    dari    satu   paket pengalaman   belajar  yang   dikemas  oleh  guru ,  karena   itu   penetapan   tujuan pembelajaran dapat mengacu pada pengalaman belajar siswa.
6.      Materi Ajar,  adalah  materi  yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan indikator.  Materi dikutip dari materi pokok yang ada pada  silabus,  kemudian dikembangkan menjadi beberapa uraian materi.
7.      Alokasi  waktu ,  diperhitungkan    untuk    pencapaian    satu   kompetensi   dasar , dinyatakan  dalam  jam pelajaran  dan  banyak  pertemuan ( contoh : 2 x 35 menit / 2 x  pertemuan ).
8.      Metode Pembelajaran , dapat diartikan benar – benar sebagai metode, tetapi  dapat pula  diartikan  sebagai  model  atau  pendekatan  pembelajaran,  bergantung  pada karakteristik pendekatan dan atau strategi yang dipilih.
9.       Kegiatan  Pembelajaran ,  pada  dasarnya   langkah  –  langkah  kegiatanmemuat unsur kegiatan awal / pembuka, kegiatan inti, kegiatan akhir / penutup.
10.  Penilaian , sebagai  tolak  ukur  dari  hasil  pembelajaran yang  dicapai ,  penilaian dapat berbentuk tes lisan, tes tulis dan tes perbuatan.

8
11.  Sumber  Belajar ,  merupakan  bahan  –  bahan  pelajaran  yang  berkaitan  dengan materi  pembelajaran , baik  itu  buku  pelajaran , media  pembelajaran, alat peraga, dan lingkungan sekitar.
Peningkatan   kualitas  pembelajaran   dapat   dilakukan   dengan   menggunakan  / memanfaatkan  teknologi   pendidikan ,  upaya   pemecahan  masalah   pendidikan terutama    masalah    yang   berhubungan  dengan   kualitas  pembelajaran ,  dapat ditempuh  dengan  cara  penggunaan  berbagai  sumber belajar, penggunaan media  pembelajaran  yang berfungsi sebagai alat bantu dan perencanaan yang matang sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.













9
BAB IV
KESIMPULAN
          Tidak  dapat  disangkal  lagi   bahwa   perkembangan   teknologi  telah   mempengaruhi seluruh  pola kehidupan  masyarakat  bahkan  budaya  kita ,  termasuk  di  bidang  pendidikan.                    Bahwa  perencanaan  pembelajaran  adalah  merupakan  suatu  kegiatan   yang   direncanakan dalam     hubungannya     dengan     proses     belajar    mengajar    atau    pembelajaran  untuk mengembangkan , evaluasi  dan   pemeliharaan  situasi   dengan   fasilitas   pendidikan   guna pencapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran  dimulai  dengan  guru  menyampaikan  tujuan  pembelajaran  dan   memotivasi siswa belajar. Perencanaan  yang baik akan menentukan proses pembelajaran berjalan dengan baik dan hasil belajar yang baik pula.
          Pemanfaatan  teknologi  di bidang  pendidikan  akan  terwujudkan  dengan  tersedianya berbagai  sumber  belajar  dalam  berbagai  bentuk  dan   jenis   (  multi  media  resources  for learning  ) .  Hal   ini   menuntut   adanya  perubahan  dalam  lembaga  pendidikan   dan   pola pembelajaran . Perubahan  ini  tentu saja tidak hanya tenaga pendidikan yang ada di lapangan, melainkan     pula   tenaga    pendidik     yang     mengelola     dan      kebijakan     pendidikan.
Sebagai   pendidik  kita  harus  dapat  memanfaatkan teknologi  dalam  menerapkan  model  –  model  pembelajaran dengan berbagai macam  tehnik / cara  yang  dapat  menarik  minat  dan perhatian siswa sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.






  10
DAFTAR PUSTAKA
Miarso, Yusufhadi,     ( 2004 ).  Menyemai    Benih   Teknologi   Pendidikan.
                                                  Jakarta   Pustekkom   Diknas   bekerjasama  dengan    Kencana.
Eti Sumiati,                ( 2011 ).  Implementasi Model Kooperatif Dalam Pembelajaran IPA.
                                                   Majalah   Bhineka   Karya   Winaya .    Unit    KORPRI   Dinas   
                                                   Pendidikan   Provinsi   Jawa Barat.
Majid, Abdul,            ( 2008 ).  Perencanaan  Pembelajaran . Bandung . Penerbit  Rosda.
M. Nuh,                     ( 2010 ).  Kegiatan Perencanaan Pembelajaran. Blogger. Medan.
http://vandha.wordpress.com/2008/06/22/pemanfaatan-teknologi-dalam-pendidikan/















11